Keluarga Penyangga Indonesia Serukan Masyarakat Gunakan Masker Kain dalam Pandemi COVID-19
Sejak dipublikasikan 2 masalah pertama pasien COVID-19 tanggal 2 Maret 2020 sampai saat ini banyaknya pasien COVID19 baik positif atau dalam pemantauan dan yang wafat telah berlipat kali serta jumlah ini akan makin banyak.
Diprediksikan ke depan beberapa tenaga medis serta fasilitas kesehatan akan kesusahan menjaga jumlah pasien yang makin bertambah itu.
Keluarga Penyangga Indonesia Serukan Warga Pakai Masker Kain dalam Epidemi COVID-19 Di lain sisi kesadaran warga masih tidak cukup khususnya mengenai peranan mereka dalam kurangi serta memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19 ini.
Sampai sekarang ini beberapa pakar menyetujui ada tiga taktik penting untuk memutuskan penyebaran virus ini di warga yakni: bersihkan tangan dengan air mengalir serta sabun, social serta physical distancing, dan memakai masker kain waktu ada di luar rumah.
Dengan perubahan jumlah pasien COVID-19 yang bertambah mengagumkan di Indonesia serta masih kurangnya kontrol laboratorium Deteksi virus ini, mengakibatkan individu dengan asimtomatik carrier (Orang Tanpa ada Tanda-tanda) akan makin banyak serta susah teridentifikasi.
Asimtomatik carrier ialah Individu yang sebetulnya telah terjangkiti tapi belum memperlihatkan tanda-tanda.
Individu itu masih bebas berhubungan dengan individu lain serta mempunyai potensi menyebarkan ke individu lain khususnya individu yang rawan.
"Kami memandang saat ketentuan Social serta Physical Distancing sulit diaplikasikan, karena itu pemakaian masker kain untuk umum dipandang cukup efisien untuk turunkan efek penyebaran COVID-19," kata dr M. Hud Suhargono, SpOG(K), Humas Keluarga Penyangga Indonesia, organisasi berbasiskan komune yang sekarang ini aktif mempropagandakan pemakaian masker kain buat warga umum untuk menahan penyebaran COVID-19.
Serta pada awal April 2020 ini, CDC (Centre of Disease Control and Prevention) di Amerika Serikat mereferensikan pemakaian masker kain bikinan rumah untuk pilihan pemakaian masker untuk warga umum, serta Masker klinis (masker bedah / masker N95) yang banyaknya terbatas sekarang ini seharusnya digunakan cuma oleh tenaga medis di sarana kesehatan.
"Masker seharusnya dipakai oleh orang-orang tidak cuma orang yang sedang sakit batuk pilek serta panas," kata dr Hud.
Bahan masker yang dari kain bahan pakaian diinginkan memudahkan warga untuk menperolehnya atau membuat sendiri di rumah; hingga warga memperoleh pilihan menggunakan masker dibanding tidak menggunakan masker benar-benar saat keluar dari rumah atau waktu berhubungan dengan seseorang.
"Kami (Keluarga Penyangga Indonesia) merekomendasikan warga menggunakan masker kain multi layer untuk tingkatkan efektifitas perlindungan pada penyebaran virus. Disamping itu, salah satunya keuntungan yang lain ialah bahan masker kain ini dapat dicuci lagi dengan deterjen biasa hingga bertambah mempermudah warga dalam menjaga serta memakainya," kata dr Hud.
Dalam riset yang dilaksanakan di Cambridge di tahun 2013, bahan kain yang dipakai untuk masker non klinis ini rupanya cukup efisien meredam penyebaran virus.
Ini karena ukuran virus COVID-19 sendiri yaitu sebesar 0,12-0,18 mikron. Hasil dari riset pada partikel yang memiliki ukuran 0,02 mikron, Masker Bedah memiliki efektifitas 97 %.
Disamping itu, bahan kain semacam lap yang dipakai untuk masker, memiliki efektifitas sampai 83 % jika dipakai 1 lapis.
Sedang jika dipakai dua lapis, karena itu efektifitasnya hampir sama juga dengan masker nedah yakni 93 %.
Sesaat masker yang dibuat berbahan kain katun jika dipakai satu lapis mempunyai efektifitas sampai 69 % apabila dipakai dua lapis karena itu efektifitasnya jadi 71 %. "Publikasi pemakaian masker kain pada warga ini adalah salah satunya usaha untuk bertambah tingkatkan kesadaran serta kepedulian warga pada perlindungan dirinya, perlindungan pada keluarga, perlindungan pada seseorang di sekutarnya, dan warga yang bertambah luas. Yang penting ditegaskan dalam kampanye Pemakaian masker kain untuk Publik ini ialah jika masker ialah sisi satu paket taktik penghentian rantai penyebaran COVID-19 ini selain taktik penting yakni bersihkan tangan dengan air mengalir serta sabun serta social serta physical distancing, dan semakin banyak lakukan pekerjaan di dalam rumah," tutup dr Hud. @Rudi